Rabu, 12 November 2014

Cinta Tapi Beda

Cinta Tapi Beda - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Sekarang bagaimana?” tanyaku sambil menatap ke arahnya, yang sedari tadi menunduk, dia terhenyak dan mengangkat kepalanya, bibir merahnya bergetar, rambutnya yang panjang terurai ke bawah menutupi paras cantiknya, aku pun mensampirkan rambutnya ke daun telinganya lalu kembali menatapnya.

Dia menggeleng terisak.

Yah, sekarang kami sedang berada di sebuah kafe di dekat menara Eifell, tempat yang seharusnya pasangan-pasangan yang lain menghabiskan waktu romantis bersama, tapi tidak untuk kami. Kami sedang membicarakan sesuatu yang penting, sesuatu yang amat sangat menyangkut tentang awal kehidupan baru kami, sesuatu yang membuat kami tidak bisa bersatu, sesuatu yang orang lain dan mereka semua katakan, kami BERBEDA!

mencoba menyatukan perbedaan yang ada, dimulai dengan kata mungkin, ya mungkin saja begini dan mungkin saja begitu.

Aku adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas di jogjakarta, aku mengambil jurusan seni dan sastra, karena aku sangat ama sangat menyukai Seni terlebih di bidang seni lukis dan seni musik.

Aku bertemu dengannya ketika ada acara baksos dimana dia adalah anak dari salah satu pemilik di panti asuhan yang kami datangi.

“nanti kita mau kemana, Vin?” tanyaku seraya mengambil kertas lusuh dari laci meja.
“katanya sih ke Panti Asuhan, Aya Maria.” jawab sahabatku, Alvin. Aku mengernyit, Aya Maria? Itu panti asuhan kristen.
“Itu khusus buat orang Kristiani, Vin?” tanyaku sekali lagi, alvin mengangguk. Aku terhenyak, aku memang termasuk golongan yang anti dengan NonMuslim, karena keluargaku adalah penganut Islam yang taat dan aku ada keturunan keraton, eyangku adalah Sultan Hamengkubuwono ke XI, dan semenjak aku kecil, aku selalu
... baca selengkapnya di Cinta Tapi Beda - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1